BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah
Pelajaran bahasa Indonesia pada umumnya tidak dianggap oleh
siswa sebagai pelajaran yang sukar. Para siswa tidak pernah mengategorikan
sebagai momok seperti halnya Pelajaran Matematika, Fisika, Bahasa Inggris, dan
lain-lain. Tetapi pada kenyataannya nilai hasil belajar siswa pada mata
pelajaran bahasa Indonesia tidak lebih baik dari mata pelajaran yang dianggap
sukar dan sebagai momok bagi siswa. Permasalahan ini muncul bukan hanya karena
kemampuan dan motivasi belajar siswa yang kurang, tetapi juga faktor lingkungan
belajar yang kurang mendukung. Dalam hal ini kreativitas guru bahasa Indonesia
dalam mengelola pembelajaran mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam
meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan
permasalahan-permasalahan di atas, guru sebagai pengelola pembelajaran
harus mengemas pembelajaran yang efektif dan bermakna bagi siswa. Pembelajaran
akan memiliki makna, jika pembelajaran yang dikemas guru dapat dinikmati oleh
siswa dan dapat memotivasi siswa. Setya Yuwana Sudikan (2004: 2) menegaskan,
mengajar adalah menata lingkungan agar pembelajar termotivasi dalam menggali
makna serta menghargai ketidak seragaman.
Pada saat ini di sekolah telah mulai diperkenalkan
pemanfatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Dalam proses pembelajaran
setidaknya TIK menempati tiga peranan, yakni sebagai konten pembelajaran
(standar kompetensi), sebagai media pembelajaran, dan sebagai alat belajar.
Sejumlah penelitian membuktikan bahwa penggunaan multimedia
dalam pembelajaran menunjang efektivitas dan efesiensi proses pembelajaran.
Penelitian tersebut antara lain dilakukan oleh Francis M. Drawer. Hasil
penelitian ini antar lain menyebutkan bahwa setelah lebih dari tiga hari pada
umumnya manusia dapat mengingat pesan yang disampaikan melalui tulisan sebesar
10%, pesan audio 10%, visual 30%, audio visual 50%, dan apabila ditambah dengan
melakukan, maka akan mencapai 80%. Berdasarkan hasil penelitian ini maka multi
media pembelajaran berbasis TIK dapat dikatakan sebagai media yang mempunyai
potensi yang sangat besar dalam membantu proses pembelajaran.
Multi media telah mengalami perkembangan konsep sejalan
dengan perkembangan teknologi pembelajaran. Ketika teknologi komputer belum
dikenal, konsep multi multimedia sudah dikenal yakni dengan mengintegrasikan
berbagai unsur media, seperti: cetak, kaset, audio, video, dan slide suara.
Unsur-unsur tersebut dikemas dan dikombinasikan untuk menyampaikan suatu
topik materi pelajran tertentu. Pada
konsep ini, setiap unsur media dianggap mempunyai kekuatan dan kelemahan.
Kekuatan salah satu unsur media dimanfaatkan untuk mengatasi kelemahan media
lainnya.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang
sangat pesat telah membawa perubahan besar pada segala bidang, termasuk bidang
pendidikan. Bila dimanfaatkan dengan tepat, maka TIK dapat meningkatkan mutu
pendidikan. Tulisan ini merupakan salah satu upaya untuk
mendorong para warga sekolah dalam mengembangkan dan
memanfaatkan TIK, khususnya multi media pembelajaran.
Pada hakikatnya tujuan dasar perlunya multi media
pembelajaran adalah untuk meningkatkan efektifitas dan efesiensi proses
pembelajaran. Indikator yang harus dipenuhi, yakni mencakup aspek desain
pembelajaran, aspek rekayasa perangkat lunak, dan aspek komunikasi visual.
B. Identifikasi
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah-masalah
dalam penelitian ini dapat
diidentifikasi sebagai berikut.
1. Perlunya
pengembangan kreativitas guru bahasa Indonesia dalam mengelola pembelajaran
untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Banyak metode
yang dapat digunakan guru bahasa Indonesia dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran.
3. Perlunya
terus-menerus pengayaan wawasan pengetahuan siswa, sebab pengetahuan yang luas
merupakan ”modal” dalam meningkatkan hasil belajar.
4. Pemanfaatan
multi media pembelajaran berbasis TIK merupakan salah satu cara untuk
menciptakan lingkungan pembelajaran yang menarik.
5. Pemanfaatan
multi media pembelajaran berbasis TIK merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa.
6. Pemanfaatan
multi media pembelajaran berbasis TIK merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
C. Pembatasan
Masalah
Mengingat masalah yang tercakup dalam penelitian ini sangat luas
maka penulis membatasinya sebagai berikut.
1. Objek penelitan
ini adalah bagaimana pengaruh pemanfaatan multi media pembelajaran berbasis TIK
terhadap motivasi belajar siswa.
2. Objek penelitan
ini adalah bagaimana pengaruh pemanfaatan multi media pembelajaran berbasis TIK
terhadap hasil belajar siswa.
3. Materi
pembelajaran bahasa Indonesia yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pada
pembelajaran menulis narasi.
4. Subjek
penelitian ini adalah siswa yang mempelajari tentang bahasa indonesia.
D. Perumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah,
dan pembatasan masalah tersebut di
atas maka dapat ditentukan rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut.
1. Bagaimana
pengaruh pemanfaatan multi media pembelajaran berbasis TIK terhadap motivasi
belajar menulis narasi bagi siswa
2. Bagaimana
pengaruh pemanfaatan multi media pembelajaran berbasis TIK terhadap hasil
belajar menulis narasi bagi siswa
E. Tujuan
Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah tersebut maka tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui
pengaruh pemanfaatan multi media pembelajaran berbasis TIK terhadap motivasi
belajar menulis narasi bagi siswa
2. Mengetahui
pengaruh pemanfaatan multi media pembelajaran berbasis TIK terhadap hasil
belajar menulis narasi bagi siswa
F. Manfaat
Penelitian
Penulisan proposal
penelitian dengan judul ”Pengaruh Pemanfaatan Multi Media Pembelajaran Berbasis
TIK Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Di SMA TARUNA
MUDA Tahun Pelajaran 2012/2013” ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai
berikut.
1. Menumbuhkan
minat dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran sehingga meningkatkan
hasil belajar yang diharapkan.
2. Untuk
meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa.
3. Mengenalkan
kepada para guru dalam memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Berbasis TIK untuk
menumbuhkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran menulis narasi.
4. Memberikan
sumbang saran dalam memecahkan persoalan pembelajaran, khususnya upaya
menumbuhkan kemampuan berpikir secara logis
5. Mendorong
terlaksananya proses pembelajaran aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan
yang dapat mendukung tercapainya tujuan kegiatan pembelajaran.
6. Guru dapat
berkembang secara profesional karena dapat menunjukkan bahwa ia mampu memperbaiki pembelajaran yang
dikelolanya, khususnya pada pelajaran menulis narasi.
7. Guru mendapat
kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan.
BAB II
LANDASAN TEORI/
KAJIAN PUSTAKA
DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
A. Landasan Teori
1. Multi Media
Pembelajaran
Multi media adalah media yang menggabungkan dua unsur atau
lebih media yang terdiri atas teks, grafis, gambar, foto, audio, video, dan
animasi secara terintegrasi. Multi media terbagi menjadi dua kategori, yaitu,
multi media linier dan multi media interaktif. Multi media linier adalah suatu
multi media yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat
dioperasikan oleh pengguna. Multi media ini berjalan sekuensial (berurutan),
contohnya, TV dan film. Multi media interaktif adalah suatu multi media yang
dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna,
sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya.
Contoh multi media interaktif adalah multi media pembelajaran interaktif,
aplikasi game, dan lain-lain.
Adapun penjelasan makna dari kata media menurut para ahli
adalah sebagai berikut:
(1) Menurut Gagne,
media adalah berbagai jenis komponen pada lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa belajar.
(2) Pendapat
Briggs, media adalah segala alat fisik yang menyajikan pesan serta dapat
merangsang siswa untuk belajar.
2. Manfaat Multi
Media Pembelajaran
Multi media pembelajaran akan memberikan manfaat yang sangat
besar bagi para guru dan siswa, apabila multi media pembelajaran dipilih,
dikembangkan, dan digunakan secara tepat dan baik. Secara umum manfaat yang
bisa di peroleh adalah proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif,
jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar sisiwa dapat
ditingkatkan, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan.
Manfaat tersebut di atas dapat diperoleh mengingat terdapat
keunggulan dari sebuah multi media pembelajaran, yaitu; (1) memperbesar benda
yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata, seperti kuman, bakteri, elektron,
dan lain-lain. (2) Memperkecil benda yang besar, yang tidak mungkin didatangkan
ke sekolah. (3) menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit, dan
berlangsung cepat atau lambat. (4) Menyajikan peristiwa yang tidak mungkin
dilaksakan karena akan memakan biaya yang besar. (5) Menyajikan benda atau
peristiwa yang jauh. (6) Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya.(7) Meningkatkan
daya tarik dan perhatian siswa. Dan masih banyak lagi.
c. Penciptaan
kesatuan dan pengorganisasian
Tulisan yang mampu menciptakan kesatuan dan sekaligus
terorganisasi dengan baik ditandai oleh mudahnya pembaca memahami tulisan.
Sebaiknya tulisan langsung menjelaskan inti permasalahan dan tidak
berbelit-belit. Perpindahan pembahasan dari satu masalah ke masalah yang lain
berlangsung secara mulus tanpa menimbulkan kesenjangan. Tiap kalimat dapat
mendukung ide utama paragraf. Setiap kali ditambahkan kalimat baru, kalimat
tersebut masih berdaya dukung terhadap kalimat sebelumnya.
d. Efektif dan
efisien
Yang dimaksud dengan efektif dan efisien adalah pengungkapan
suatu maksud dengan mengutamakan efesiensi dan efektifitas, yaitu dalam
menggunakan kalimat dan kata-kata yang ringkas, namun dapat menjangkau makna
yang luas.
e. Ketepatan
penggunaan bahasa
Tulisan yang baik juga ditentukan oleh penggunaan bahasa.
Penggunaan bahasa yang baik dan benar akan meningkatkan bobot tulisan. Hal yang
tercakup di dalamnya adalah kesanggupan penulis untuk memnuhi berbagai kaidah
berbahasa Indonesia secara tepat. Pembentukan kata, penyusunan kelompok kata,
penyusunan kalimat, serta penguasaan ejaan dan tanda baca harus memadai.
f. Terdapat variasi
kalimat
Variasi yang berkaitan dengan penggunaan bahasa dalam
tulisan adalah penyusunan kalimat panjang dan pendek secara berselang-seling.
Untuk menghindari penggunaan kata-kata yang sama secara berulang-ulang dengan
cara mencari sinonimnya, atau menampilkan kalimat bermajas adalah cara-cara
membuat variasi kalimat. Ditampilkannya kalimat retoris dapat mengundang
perhatian pembaca. Ungkapan, pepatah, dan peribahasa yang ditampilkan secara
tepat juga dapat menghilangkan kejenuhan. Demikian pula bila sesekali ditampilkan
kata-kata bersajak dalam komposisi yang tepat dan tidak dipaksakan. Harmoni
atau nuansa serasi adalah suatu hal yang di senangi oleh setiap orang.
g. Vitalitas
Tulisan yang baik biasanya penuh tenaga dan kaya dengan
potensi. Kandungan kekuatan dalam tulisan itu menjadikan pembaca merasa bahwa
si penulis hadir di dalam tulisannya. Pembaca merasa seakan-akan penulis ada di
dekatnya sehingga terjadi kontak dan timbul jalinan yang akrab antara pembaca
dengan penulis.
h. Cermat
Tulisan dikatakan baik, tidak terlepas dari kecermatan.
Hal-hal kecil, seperti titik dan koma tidak boleh dianggap remeh dan diabaikan.
Kecermatan juga sangat diperlukan ketika memilih kata maupun menyusun kalimat.
Dengan kecermatan itu, tulisan yang di susun akan semakin baik dan terhindar
dari kekurangan.
i. Objektif
Menulis adalah mengungkapkan sesuatu secara jujur, tidak
terdapat muatan emosi, dan realistis. Pengungkapan harus runtut dan teratur.
Selain itu, uraian harus mencerminkan bahwa penulis benar-benar menguasai dan
menghayati permasalahan yang diuraikannya.
j. Hasil Belajar
Siswa
Hasil belajar seseorang ditentukan dari berbagai faktor yang
mempengaruhinya, baik itu faktor internal maupun faktor eksternal. Hasil
belajar terbentuk dari dua kata yaitu ‘hasil’ dan ‘belajar’ yang masing-masing
kata tersebut mengandung arti. Hasil menunjukan pada suatu perolehan akibat
dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang merubah fungsi awalnya. Dalam
suatu input-proses-hasil, hasil dapat jelas dibedakan dengan input akibat dari
perubahan oleh proses. Begitu pun pada kegiatan belajar mengajar, setelah
belajar siswa berubah perilakunya dibanding sebelumnya.
B. Hipotesis
Penelitian
Kegiatan menulis narasi mempunyai peranan penting dalam
pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Melalui menulis narasi siswa tidak
semata-mata dilatih menulis, tetapi secara utuh siswa juga belajar keterampilan
berbahasa Indonesia. Siswa dapat menulis
narasi dengan baik jika memiliki wawasan pengetahuan yang luas, kepekaan batin,
dan daya imajinasi yang tinggi. Wawasan itu dapat diperoleh melalui proses
membaca, mendengarkan, maupun melalui komunikasi lisan (berbicara).
Pembelajaran keterampilan menulis mempunyai tujuan praktis.
Siswa dapat menerapkan materi dalam bentuk tulisan, bukan sekadar teori yang
mudah dilupakan. Keterampilan menulis sangat diperlukan untuk mengembangkan
keterampilan berbahasa secara kompleks yang berguna dalam mengembangkan
kecakapan hidup . Oleh karena itu, diharapkan setelah siswa lulus SMA mempunyai
keterampilan menulis yang memadai.
Berdasarkan uraian di atas hipotesis yang dapat dirumuskan
adalah:
(1) Dengan
pemanfaatan multi media pembelajaran berbasis TIK dapat
bermanfaat untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada
pelajaran bahasa Indonesia di SMA TARUNA MUDA Tahun Pelajaran 2012/2013.
(2) Dengan
pemanfaatan multi media pembelajaran berbasis TIK dapat bermanfaat untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran bahasa Indonesia di SMA TARUNA
MUDA Tahun Pelajaran 2012/2013.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Tempat dan
Waktu Penelitian
1. Tempat
Penelitian
Penelitian terhadap pengaruh pemanfaatan multi media
pembelajaran berbasis TIK terhadap hasil belajar siswa ini dilaksanakan di
SMA TARUNA MUDA
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran
2012/2013 , tepatnya pada bulan September 2012.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan
penelitian deskriptif. Peneliti melakukan survey ke SMA TARUNA MUDA yang
menjadi objek penelitian lalu melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa
yang diakibatkan oleh proses pembelajaran. Analisis ini mencakup observasi
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi motivasi belajar siswa dan hasil
belajar siswa.
C. Pengumpulan Data
dan Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini, instrumen yang akan digunakan dalam
pengumpulan data adalah penggunaan qoessioner atau angket. Angket ini berisi
pertanyaan pertanyaan yang harus dijawab oleh subjek penelitian yang telah
ditetapkan sebagai sampel penelitian. Angket ini diperlukan untuk memperoleh
data berupa respon siswa terhadap proses pembelajaran dengan pemanfaatan multi
media pembelajaran berbasisi TIK.
D. Teknik Analisis
Data
Dalam penelitian ini kegiatan analisis data dilakukan
bersamaan dengan pengumpulan data di lapangan. Dari data yang terkumpul
kemudian dianalis dengan cara (1) mereduksi data, (2) display data, (3)
kesimpulan dan verivikasi.






0 komentar:
Posting Komentar